Rabu, 05 Desember 2012

sabaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar!


Sabar, that’s all
“Tuuuuuut,tuuut,tuuuuut” kucoba berkali-kali menghubungi hp kakak istriku yang sedang mengikuti ujian CPNS. Istriku dan kakaknya untuk pertamakalinya mengikuti CPNS hari ini di asrama haji Pondok Gede. Kakaknya begitu semangat sering menanyakan info seputar CPNS kepadaku yang telah berpengalaman mengikuti tes itu beberapa kali, maklumlah baru pertama kali.Dengan nada yang pesimis sering kulontarkan bahwa tes ini tidak masuk akal. Satu posisi guru negeri diperebutkan oleh lebih dari lima ratus orang. Kadang aku juga  menyesal karena telah melontarkan hal itu pula kepada istriku sehingga ia tidak sesemangat kakaknya. Hari ini aku antarkan istriku dan kakaknya ke Pondok Gede untuk menimba pengalaman dari orang-orang desa yang mempunyai semangat bersaing sekuat gunung karang di lepas pantai. “Sayang, nanti Lely juga akan ketemu temen-temen deh, setidaknya kita niatkan untuk silaturrahim, kalo perlu arisan dan jualan pensil 2B,hehehe..” Aku juga sering menceritakan hal itu dengan sedikit candaan sinis entah kenapa. Bukan ingin mengusik ras, tetapi persaingan hidup antara pribumi dan masyarakat urban telah membuatku tidak nyaman. Terkadang mereka melupakan kata bijak “Dimana bumi dipijak disitu langit dijinjing” dengan membuat komunitas yang tidak kenal jam malam sebagai jam istirahat.
“ Masya Allah, macetnya!”, sesampainya di jembatan penghubung  Kramat Jati dan Taman Mini, ribuan motor segera menyerbu melewati jembatan yang seharusnya hanya muat untuk dua mobil dan satu motor. Jembatan itupun sekarang berubah wujud seperti antrean masuk Dunia Fantasi sewaktu lebaran. Jembatan itu sekarang dijejali oleh tiga banjar motor dan dua banjar mobil.Inci demi inci motorku merayap, dan setelah lima belas menit aku pun sampai di puncak jembatan.Aku tengok kanan, kiri, dan belakang semua penuh sesak dengan motor.”Sayang , abang khawatir jembatan ini akan roboh  karena tidak  kuasa menahan beban yang teramat berat, kira-kira kita syahid gak ya kalo sampai itu terjadi”, “Na’udzubillah, apaan sih bang, ngomong sembarangan aja, doakan aja biar kita semuanya diangkat jadi PNS semua, hehehe..”.Tak kusangka istriku telah mewarisi sifatku yang senang bercanda di waktu kritis sekalipun. “Amin”, segera aku mengamini doa istriku dengan khusyu’.(luthfi mulyadi 2010)


Tidak ada komentar: